Yang dilakukan tak pernah tak berguna.
Yang terjadi tak pernah
tanpa alasan.
Karena setiap hal adalah pemberian Tuhan yang penuh makna.
Aku hanya
gadis sederhana, yang juga memiliki air mata dan senyum, bahkan air mata dan
senyum dalam waktu yang bersamaan. Air mata ini adalah pemberian Tuhan. Kala air
mata tertumpah bukan berarti pemberian itu menjadi sia-sia, karena memang
begitu alasan diberikannya air mata. Air mata adalah untuk ditumpahkan. Air mata
adalah lambang sedih dan bahagia, bahkan sedih dan bahagia dalam waktu yang bersamaan.
Bahkan keterbatasan
pun juga pemberian Tuhan. Makna dari sebuah pemberian adalah kasih sayang. Dan yakini
saja bahwa apapun yang diberikan Tuhan adalah kasih sayang, biarpun pemberian
itu berwujud keterbatasan.
Keterbatasan
yang dianugerahkan-Nya, kumaknai dengan kesadaran bahwa Tuhan punya kuasa pada
keterbatasan itu sendiri. Dan apabila Tuhan menghendaki keterbatasan itu terus berlangsung,
maka begitulah yang akan terjadi. Bahkan apabila keterbatasan itu berujung
sirna, maka begitulah juga yang akan terjadi.
~ yang terpenting adalah, tidak membiarkan keterbatasan itu
menjadi lumpur hidup yang menenggelamkan kita ketika sedang berusaha keluar
darinya ~
Dalam doa yang dipanjatkan kedua orang
tuaku, kuyakini bahwa Tuhan berada dekat dengan mereka saat itu. Kuyakini Tuhan
mendengar doa mereka dengan baik. Dan apabila aku dijadikan tiang bagi
kebebasan mereka dari keterbatasan ini, maka doaku adalah agar Tuhan
menganugerahkan kekuatan, hingga aku mampu tetap tegak biarpun pundakku berat
menanggung ini.
Doaku adalah agar mampu tetap tersenyum
biarpun hidupku penuh sesak dengan batas-batas dari keterbatasan ini.
Dan harapan ku adalah untuk tetap hidup
hingga mereka yang kukasihi terbebas dari keterbatasannya.
Aku ingin hidup hingga mereka yang
memberiku kebahagiaan, juga mendapatkan kebahagiaan yang mereka cari.
Salam untuk Tuhan yang selalu
bersama kami yang bersama-Nya
“kun fa ya kun”
Tuhan yang memiliki kuasa atas keterbatasan kami
Dan hanya Tuhan yang memiliki Kuasa atas kebebasan kami dari
keterbatasan ini