Sudah lima tahun facebook menjadi idaman sekaligus teman. Setia
dalam sepinya ribuan dan jutaan manusia. Bermula dari seorang Mark Zuckerberg hingga boming si facebook karyanya bikin galau orang-orang. Tak
hanya remaja, tua pun juga.
Ribuan post bertebaran sana-sini. Comment wira-wiri di
sela-selanya. Belum lagi foto yang mondar-mandir ikut serta. Inilah era yang
penuh dengan laporan. Lapor diri sedang apa, dimana, dan bagaimana. Inilah sebuah
FENOMENA.
Galau. Sebuah istilah yang mengaku sebagai anak peradaban. Terlahir
begitu saja tanpa sandang. Diumbar-umbar dengan telanjang.
Bagai waktu hanya untuk lapor diri dan menggalaukan hari. Memuramkan
matahari bersama awan hitam yang berarakan membawa persediaan air hujan.
Galau. Jangan kau jadikan sebagai pribadi. Apalagi mengikis
personality. Hingga hilang jiwa sadarmu akan lebar dunia yang harus kau
pelajari.
Salam anti galau