"Misi adalah asas dari setiap pribadi. Misi adalah dasar kepribadian seseorang. Misi adalah penuntun dalam penentuan pilihan."
Tamparan ketika kalimat ini terbaca di malam ini. Otak berpikir keras-menegang. Kenapa baru sekarang ini terpikir? Seiklhas itukah 19 tahun ini saya hidup? Sekedar berjalan bersama aliran air.
Padahal secara sadar kita pun tahu bahwa air itu senantiasa bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah.
Apakah benar hidup mau seperti itu. Berfilosofi seperti dia? Hidup yang bergerak menuju ke-rendahan???
Ataukah filosofi air yang ini kawan...
Manusia air. Air mampu berjalan bahkan di celah bebatuan. Menerobos lorong-lorong kecil. Bahkan mampu ber-kapilaritas menembus pori. Air mampu menemukan jalan. Biar pun jalan itu sempit. Jalan bagi hidupnya.
Kembali lagi. Hidup adalah pilihan. Silakan memilih ingin menjadi manusia air, angin, api, atau yang lain. Ingin menjadi manusia air yang mana, itu juga hak saudara. Bijaksanalah :)
Berhubung barusan kita sudah membuat "pilihan" tersinggung dengan menyinggung-nyingungnya tanpa permisi. Sekalian deh kita singgung tuh pilihan. Menyinggung itu jangan setengah-tengah kan???
Nah seperti sudah diungkap di atas. Misi adalah penentu pilihan. Misi adalah dasar kepribadian. Nah jadi tentukanlah misi saudara agar terhindar dari split of personality + miscast.
Di sebuah buku berjudul "Breaking The Time" disebutkan 6 unsur misi yaitu :
- Siapa saya?
- Mengapa saya ada?
- Apa kelebihan saya?
- Untuk siapa saya bekerja?
- Apa produkpekerjaan anda?
- Dimana saya mengerjakannya?
Nah bagi saudara yang belum tahu persis apa-bagaimana misi hidup. Patut coba cara ini.
Lalu yang penting pegang teguh misi Anda. Namun tetaplah fleksibel dalam ber-kehidupan. Dan penting juga untuk tidak terlampau plin-plan dalam hidup. Jangan seperti pemintal benang yang kebingungan. Benang dipintal. Diurai. Dipintal lagi. Diurai lagi. Habislah waktu si pemintal hanya untuk bermanja-manja dengan benang. Baju tak kan pernah jadi. Hingga manusia tak punya baju dan telanjang.
salam semangad :)