KESAKITAN

Hari ini pulang malam lagi. Jalan dipenuhi terang lampu-lampu kendaraan. Menggantikan matahari yang sudah kembali ke peraduan. Beristirahat malam.

Kesakitan. Suatu malam, bukan malam ini, Seorang gadis mendapat sakit.
Sakit memang sering datang. Kemarin sakit. Lalu sembuh dan kembali sakit lagi. 
Bagai daun bergoyang yg berhembus saat angin bertiup. Angin. Angin yg sama sepertinya. Angin makin menjadi saat melihat daun makin bergoyang. 
Sakit makin menjadi sakit. Berlarut-larut. Menit-menit dengan sakit. Memanjakan sakit karena tak kian sembuh. Bukan tak ingin sembuh, namun memang belum pantas sembuh. Nyata nya sakit makin menjadi. Menjadi sakit. Kembali sakit. 
Sakit datang bukan keluhan. Memang tak pantas dan tak perlu mengeluh pada makhluk yg kerjaannya pun mengeluh. Sakit ini cara bersyukur. Sakit ini adalah untuk kembali. Sebuah pengingat? Memang. Dengan sakit maka ingat.  

Pintu di depan tak akan terbuka kalau tak kau dekati. Hanya kau pandangi juga percuma. Apa kau pikir matamu itu cukup ampuh hingga mampu membuka pintu yang mulanya belum terbuka? Move. Dekati. Take the key. Buka pintu nya. Temukan sebuah kecerahan. Sebuah sinar hidupmu. 

Wahai hati dan semangat katakanlah “Pintu yang di depan itu akan ku raih” “cepat atau lambat adalah pasti karena usaha ku”.

Sekarang sudah sampai mana gadis ini? Saat ini dia sedang di sebuah spot menarik, yaitu kebangkitan. Se-cercah sinar baru yang akan dijaganya tetap baru.

 SALAM u/ GADIS YG BARU BANGKIT